Artikel remaja berikut ini akan
menyoroti perihal peran pemuda dalam Islam. Dalam Islam, seorang pemuda
memiliki peran yang sangat besar dalam upaya penyebaran dakwah Islam, lihatlah
bagaimana peran sahabat nabi dalam memperjuangkan perkembangan dakwah di masa
kenabian. Para sahabat sebagian besar berasal dari kaum pemuda. Allah SWT pun
sangat senang dengan pemuda yang taat. Hal ini pasti merupakan sesuatuyang
sangat mengagumkan.
Islam dan Pemuda
Usia muda merupakan usia
produktif yang memberikan peluang cukup besar untuk melakukan karya manfaat
sebesar-besarnya. Usia muda merupakan usia dengan semangat yang masih membara,
energi masih cukup dan stamina tubuh yang masih fit. Tak pantas jika seorang
pemuda bermalas-malasan dalam menjalani hidup, terlebih dalam berbuat sesuatu
hal yang bermanfaat untuk agama, bangsa dan dirinya sendiri. Di waktu muda itu
adalah waktu yang tepat mencari ilmu. Belajar di masa muda bagai mengukir batu.
Sedangkan belajar di masa tua bagai melukis di atas air.
Itulah perumpamaan betapa masa
muda itu seharusnya di manfaatkan untuk mencari bekal ilmu. Ketika tua
menjelang, ilmu sudah semakin banyak sehingga hidup akan semakin bermanfaat.
Pemuda yang hebat itu adalah pemuda yang mampu memperlihatkan kemampuannya
sendiri dan bukan pemuda yang berlindung di ketiak ayahnya. Pemuda yang mampu
menjadi bayang-bayang ayahnya, artinya ia belum bisa menunjukkan siapa dirinya
sesungguhnya. Islam mebutuhkan para pemuda hebat yang akan menjadi pembela agama.
Dalam perang pun, Rasulullah
pernah memerintah para sahabat yang mempunyai rambut beruban untuk mewarnainya
dengan warna hitam. Ini adalah salah satu strategi untuk membuat musuh takut.
Rambut hitam itu adalah salah satu ciri orang yang masih muda. Masa muda memang
diidentikkan dengan kegagahan dan kesempurnaan fisik. Dengan fisik yang kuat
inilah mereka di harapkan menjadi tulang punggung negara. Pemuda yang berilmu
akan menjadi suatu harapan yang membanggakan. Tidak mengherankan kalau banyak
orang berjuang agar bisa memberikan kesempatan kepada para pemuda untuk
mendapatkan ilmu secara gratis.
Masa Muda Bukan Masa Berbuat Kesalahan
Remaja memiliki tanggung jawab
terhadap diri, lingkungan keluarga, negara juga agamanya. Islam sangat
menghargai kaum pemuda dalam memperjuangkan kebaikan akan diri dan agamanya,
bahkan Allah mengatakan bahwa Dia lebih menyukai seorang pemuda yang takut
berbuat dosa dan memilih taat kepada Allah ketimbang kaum tua. Inilah suatu
penghargaan yang luar biasa. Kalau ada yang mengatakan bahwa masa muda ini di
manfaatkan sebanyak-banyaknya untuk bersenang-senang dan melakukan banyak dosa,
lalu di masa tua waktu untuk bertobat, sungguh suatu pemikiran yang
menyesatkan.
Remaja atau usia muda merupakan
usia bagi seseorang menganggap dirinya masih cukup lama mengarungi kehidupan,
sehingga terkadang dapat melakukan hal-hal apa saja yang ingin di cobanya. Oleh
sebab itu, wajar jika Allah sangat menyukai pemuda yang takut berbuat maksiat
kepada-Nya. Artikel remaja islam secara khusus banyak terlihat mengupas peran
pemuda islam dalam kehidupan.
Adanya tawuran dan kenakalan
remaja yang telah begitu beraninya menyimpang dari tuntunan agama, tentunya
menjadi suatu keprihatinan yang sangan mengganggu pikiran. Walaupun sebenarnya,
kenakalan orangtua atau orang tua pun lebih parah daripada kenakalan remaja.
Kenakalan orang tua bahkan bisa menjadi contoh yang tidak baik bagi para
remaja. Bagaimana akan meninggalkan generasi yang hebat kalau generasi tua
tidak mampu mendidik yang memberikan contoh teladan yang baik kepada remaja ?
Bagaimana bisa menjadi generasi
tua yang mumpuni kalau ketika remaja tidak banyak menuntut ilmu dan mencari
pengalaman yang baik ? generasi tua yang baik biasanya adalah generasi muda
yang baik dahulunya. Mereka sangat paham bagaimana mendidik anak-anak muda agar
menjadi tumpuan bangsa, negara dan agama. Tidak akan hebat suatu negara kalau
anak mudanya tidak ada yang hebat. Anak muda yang hebat itu akan membuat
bangsanya terlihat hebat dan akan semakin hebat kalau regenerasi ini berjalan
lancar dan sejalan dengan tuntutan agama.
Ketika banyak anak muda yang
cengeng dan malah lari ke jalan setan dengan banyak menenggak minuman keras,
masa tua mereka akan sakit-sakitan. Apalagi kalau mereka juga melakukan seks
bebas dan merokok serta menggunakan narkoba. Hancurlah masa mudanya. Tidak ada
harapan ia menjadi orang tua yang menjadi contoh yang baik. Mungkin juga ajal
akan mendatanginya di usia yang sangat belia akibat dari tingkah lakunya yang
tidak benar.
Menjadi baik itu merupakan suatu
perjuangan yang sangat melelahkan. Apalagi kalau tidak berada di lingkungan
yang tidak baik. Orang baik itu adalah orang yang selalu berada dalam ketaatan
selama hidupnya dan orang yang cepat bertobat ketika ia melakukan kesalahan
sekecil apapun. Para anak muda memang tidak boleh merasa bangga dengan tubuh
mereka yang masih kuat. Setiap orang tetap harus merendahkan hatinya. Orang tua
menyayangi anak muda dan anak muda menghormati orang tua. Sinergi ini akan
melahirkan persatuan dan perpindahan tampuk kehidupan yang lebih mudah.
Peran Pemuda Islam
Selanjutnya mari membicarakan
poin-poin penting sebuah artikel remaja islam mengenai peran kaum muda di dalam
pandangan islam selaku agama yang komprehensif. Pertama, peran pemuda terhadap
diri dan keluarga. Di dalam islam, setiap pemuda memiliki peran memperbaiki
akhlak pribadi dan upaya untuk menularkan kesalehan pribadi terhadap keluarga
dan orang-orang di sekitarnya. Sebelumnya ia bersuara mengajak keluarganya
berbuat baik, maka seorang pemuda juga memiliki tanggung jawab melakukan
reformasi kepribadian, memperbaiki segala bentuk kekurangan diri dan
menyampaikan hal-hal kebaikan kepada orang terdekat.
Walaupun usianya muda, kalau apa
yang dikatakannya mengajak kepada kebaikan, maka ia harus tetap di ikuti.
Seperti yang dikatakan oleh Ali bin Abi Thalib, “ Janganlah melihat siapa yang
mengatakannya, tetapi lihatlah apa yang dikatakannya “. Banyak pemuda yang
menjadi penyuluh agama pada usia yang sangat belia.
Penguasaan ilmu dan kecerdasannya
di akui oleh orang banyak termasuk gurunya sendiri. Mereka juga mampu menahan
diri dan memberikan banyak solusi bagi masalah dalam kehidupan. Terkadang Allah
menganugerahkan kelebihan kepada orang lain agar orang itu menjadi penyuluh
bagi kaumnya. Dalam islam, remaja tidak menjadi objek sumber masalah yang harus
di selesaikan, namun sebaliknya seorang remaja hendaklah menjadi secercah
harapan kebaikan di tengah-tengah keluarga.
Kedua, peran pemuda dalam
kehidupan sosial masyarakat dan bernegara. Di tengah masyarakat, seorang pemuda
tidak di harapkan menjadi sosok apatis yang enggan memberikan peran terhadap
sistem kehidupan sosial, bahkan jika perlu pemuda lah yang menjadi motor
penggerak kebangkitan sebuah generasi.
Kaum muda adalah mereka yang
masih mempunyai idealisme yang masih terpelihara. Mereka harus mampu
menciptakan ide-ide baru untuk perbaikan sistem kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Pemuda punya andil besar dalam kehidupan bernegara. Sebab merekalah
yang akan menjadi generasi penerus saat ini.
Awal kehancuran sebuah negeri
adalah apabila di mulai dari kehancuran remajanya. Demikian pula
Islam,kegigihan remaja islam dalam memegang prinsip-prinsip agamanya akan
menjadi modal utama untuk kebangkitan islam itu sendiri. Indonesia jika ingin
bangkit, maka yang harus di perbaiki dan di bangun adalah mental-mental positif
remajanya.
Ketiga, peran pemuda terhadap
agamanya. Pemuda islam memiliki tanggung jawab penuh terhadap upaya eksistensi
islam di muka bumi. Islam bukan hanya tanggung jawab para ulama maupun ustadz ustadzah saja, setiap pemuda Islam memiliki
peran dan tanggung jawab dalam upaya penegakan dakwah dan hukum-hukum Islam di
muka bumi. Namun sayangnya tugas ini sudah terlupakan oleh sebagian remaja
Islam itu sendiri.
Remaja islam telah di sibukkan
dengan berbagai hal yang justru tidak sadar meracuni pemikiran pemuda
islam.
0 komentar:
Posting Komentar