I.
Pengertian
Transplantasi Ginjal
Transplantasi ginjal
adalah terapi penggantian ginjal yang
melibatkan pencangkokan ginjal
dari orang hidup atau mati kepada orang yang membutuhkan.
Transplantasi ginjal menjadi terapi pilihan untuk sebagian besar pasien dengan gagal ginjal dan penyakit ginjal stadium akhir.
Transplantasi ginjal menjadi pilihan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Ginjal transplan biasanya tidak ditempatkan di tempat asli ginjal yang
sudah rusak, kebanyakan di fossa iliaka, sehingga
diperlukan pasokan darah yang berbeda, seperti arteri renalis yang
dihubungkan ke arteri iliaka eksterna dan vena renalis yang dihubungkan
ke vena iliaka eksternal.
I.
Proses
Transplantasi
Dokter bedah akan meletakkan ginjal di dalam perut sebelah bawah, kemudian
menghubungkan pembuluh darah dan saluran kencing (ureter) ginjal baru
tersebut ke pembuluh darah dan ureter penderita. Setelah terhubung, ginjal akan
dialiri darah yang akan dibersihkan. Air kencing (urine) biasanya
langsung diproduksi. Tetapi beberapa keadaan, urine diproduksi bahkan setelah
beberapa minggu.
Ginjal lama kita yang dua buah akan dibiarkan di tempatnya. Tetapi jika
ginjal tersebut menyebabkan infeksi atau menimbulkan penyakit darah tinggi,
maka harus diangkat.
II. Persiapan Transplantasi
Bicarakan
dengan dokter anda mengenai transplantasi yang akan dijalani, karena tidak
semua orang cocok untuk transplantasi. Beberapa kondisi dapat membuat proses
transplantasi berbahaya atau tidak mungkin berhasil.
Ginjal
baru dapat diperoleh dari donor yang baru saja meninggal dunia, atau dari donor
hidup. Donor hidup bisa keluarga, bisa juga bukan biasanya pasangan atau
teman. Jika anda tidak memiliki donor hidup, anda akan dimasukkan ke dalam
daftar tunggu untuk memperoleh ginjal dari donor meninggal. Masa tunggu
tersebut dapat berlangsung bertahun-tahun.
Petugas
transplantasi akan mempertimbangkan tiga faktor untuk menentukan kesesuaian
ginjal dengan penerima (resipien). Faktor tersebut akan menjadi tolak ukur
untuk memperkirakan apakah sistim imun tubuh penerima akan menerima atau
menolak ginjal baru tersebut.
1. Golongan
Darah. Golongan darah penerima (A,B, AB, atau O) harus sesuai dengan golongan
darah donor. Faktor golongan darah merupakan faktor penentu kesesuaian yang
paling penting.
2. Human leukocyte antigens (HLAs).
Sel tubuh membawa 6 jenis HLAs utama, 3 dari ibu dan 3 dari ayah. Sesama
anggota keluarga biasanya mempunyai HLAs yang sesuai. Resipien masih dapat
menerima ginjal dari donor walaupun HLAs mereka tidak sepenuhnya sesuai, asal
golongan darah mereka cocok, dan tes lain tidak menunjukkan adanya gangguan
kesesuaian.
3. Uji silang antigen. Tes terakhir sebelum dilakukan
pencangkokan adalah uji silang organ. Sejumlah kecil darah resipien dicampur
dengan sejumlah kecil darah donor. Jika tidak terjadi reaksi, maka hasil uji
disebut uji silang negatif, dan transplantasi dapat dilakukan.
Pembedahan
untuk cangkok ginjal biasanya memakan waktu 3 sampai 4 jam. Lama rawat di rumah
sakit biasanya adalah satu minggu. Setelah keluar dari rumah sakit, resipien
masih harus melakukan kunjungan secara teratur untuk memfollow-up hasil
pencangkokan.
Sedangkan
bagi pendonor hidup, waktu yang dibutuhkan hampir sama dengan resipien.
Walaupun demikian, karena teknik operasi untuk mengangkat ginjal donor semakin
maju, maka waktu rawat menjadi lebih pendek, mungkin 2 sampai 3 hari.
III. Komplikasi
Setelah
transplantasi, dokter akan memberikan penderita obat imunosupresan, yang
berguna untuk mencegah reaksi penolakan, yaitu reaksi dimana sistem tubuh menyerang
ginjal baru yang dicangkokkan. Obat imunosupresan harus diminum setiap hari
selama ginjal baru terus berfungsi. Kadang-kadang, reaksi penolakan tetap
terjadi walaupun penderita sudah minum obat imunosupresan. Jika hal ini
terjadi, penderita harus kembali menjalani dialisis, atau melakukan
transplantasi dengan ginjal lain.
Obat
imunosupresan akan melemahkan daya tahan tubuh, sehingga dapat mempermudah
timbulnya infeksi. Beberapa jenis obat imunosupresan juga dapat merubah
penampilan. Wajah akan tampak lebih gemuk, berat badan bertambah, timbul
jerawat, atau bulu di wajah. Tetapi tidak semua resipien mengalami gejala
tersebut. Selain itu, imunosupresan juga dapat menyebabkan katarak, diabetes,
asam lambung berlebihan, tekanan darah tinggi, dan penyakit tulang.
IV. Keuntungan
Transplantasi Ginjal
·
Ginjal baru akan bekerja seperti halnya ginjal normal.
·
Penderita akan merasa lebih sehat dan "lebih nomal".
·
Penderita tidak perlu melakukan dialisis
·
Penderita yang mempunyai usia harapan hidup yang lebih besar.
V. Kekurangan
Transplantasi Ginjal
ü
Butuh
proses pembedahan besar.
ü
Proses
untuk mendapatkan ginjal lebih sulit atau lebih lama.
ü Tubuh menolak
ginjal yang dicangkokkan
VI. Gejala dan Tanda Penolakan Transplantasi Ginjal
Ø
Muntah
Ø
Pengurangan Buang Air kecil
Ø
Sesak Nafas
Ø
Pembengkakan - Ginjal
Ø
Mual
Ø
Demam
Ø
Berat Badan Bertambah
Ø
Rasa Sakit/Nyeri - Ginjal
Ø
Kelembutan - Ginjal
Ø
Kelelahan
Ø
Rasa Kedinginan
Ø
Ketidaknyamanan
Ø
Kelemahan
VII. Kesimpulan
Transplantasi
ginjal adalah terapi pengantian ginjal lama dengan ginjal baru, ginjal baru
dapat di peroleh dari pendonor hidup maupun pendonor yang sudah meninggal.
Untuk mendapatkan donor, pasien harus menunggu lama hingga berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun, transplantasi ginjal juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Salah satu kelebihannya adalah pasien bisa mendapat usia harapan hidup lebih
lama, dan salah satu kekurangannya adalah ginjal baru mendapat penolakan dari
tubuh.
0 komentar:
Posting Komentar